Empat personil Maroon 5 bertemu
pada masa-masa mereka sekolah di Brentwood School, Los Angeles. Adam
Levine, Jesse Carmichael bergabung dengan Mickey Madden dan Ryan Dusick
dengan nama band sebelumnya Kara’s Flowers. Aksi panggung mereka
dimulai untuk kali pertamanya di Whisky Go Go pada 16 September 1995.
Selama mereka manggung, Produser band indie Tommy Allen mendengarkan
mereka bermain dan menawarkan mereka untuk membuat rekaman album
bersama rekannya sekaligus penulis John DeNicola (Dirty Dancing),
berkat kedua orang tersebut, akhirnya Reprise Record mengontrak mereka
dan bekerjasama dengan ptoduser Bob dan Rob Cavallo. The Fourth World
debut album mereka yang dirilis tahu 1996, mengandalkan genre musik
Brit pop tahun 1960an, mereka berharap akan meraih sukses. Namun
disayangkan single pertamanya “Soap Disco” gagal, dan album tersebut
selain gagal juga sangat mengecewakan, hingga tahun 1998 akhirnya
mereka memutuksan untuk bubar dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Levine dan Carmichael melanjutkan pendidikan di Five Towns College di
Long Island, New York, sementara Madden dan Dusick pulang kerumahnya
di L.A dengan melanjutkan studi di UCLA.
Di
Five Towns College, Levine dan Carmichael memulai eksplorasi musik
mereka dengan aliran gospel, hip-hop serta R&B untuk kali pertama.
Berlanjut pada tahun 2000 aliran musik yang mereka eksplorasi tersebut
mempengaruhi mereka. Sam Farrar yang menjadi bassis dari band Phantom
Planet sekaligus teman satu kamar Levine bilang kalau lagu milik Aaliyah
“Are You That Somebody?” serta “Not Coming Home.” juga menjadi
inspirasi mereka. Dengan bantuan Jordan Felstein yang merupakan teman
dari keluarga Levine, mereka membentuk band ke arah yang lebih serius,
dan membuat demo yang dikirim ke berbagai label rekaman, tapi sayangnya
banyak label yang menolak demo mereka. Hingga pada akhirnya mereka
bertamu James Diener, Ben Berkman serta David Boxenbaum executive dari
Octone Record, dari sinilah cikal bakal Maroon 5 berdiri. James Diener
cs terkesan dengan “Sunday Morning”, dan Berkman menyarankan agar mereka
pindah ke L.A untuk memaksimalkan band mereka yang telah mereka bentuk
sebelumnya Kara’s Flowers, dan mereka tampil kembali melalui showcase
di Viper Room. Showcase tersebut benar-benar membawa keberuntungan,
dan Kara’s Flowers mulai kontrak dengan label baru. Segera setelah
bergabung dengan Octone, label meminta mereka mengubah nama band mereka
dan mencari beberpa personil baru termasuk gitaris.
Nama
baru band mereka, yap pastinya Maroon 5 dimana personil mereka saat
itu Levine di posisi vokal dan rhythm gitar, Jesse Carmichael di
keyboard dan rhythm gitar serta backing vocal, Mickey Madden pada gitar
bass gitar, James Valentine pada giitar dan backing vocal, terakhir
Ryan Dusick pada drum, perkusi juga backing vocal. Debut album perdana
mereka dengan nama Maroon 5, Songs About Jane meraih sukses, dan meraih
platinum di negara-negara Eropa, Asia juga Australia, selain di US
sendiri tentunya. Beberapa single yang membuat mereka ngetop yakni es:
“Harder to Breathe”, “This Love”, “She Will Be Loved” dan pastinya
“Sunday Morning”. Tidak hanya gold, bahkan sertifikat triple platinum
juga mengganjar album ini. Namun sayangnya, kesuksesan album pertama ini
membuat Ryan Dusick orang yang juga berada di balik sukses Maroon 5
mengundurkan diri karena cedera dan kelelahan setelah sibuk melakukan
tour album perdana ini.
Tidak mau berlama-lama Matt Flynn hadir pada posisi drum dan perkusi
menggantikan Ryan Dusick. It Won’t Be Soon Before Long dirilis pada
tahun 2007 dan juga meraih kesuksesan. Single “Makes Me Wonder” dua
minggu setelah dirilis langsung menempati posisi Billboard Hot 100.
Single lain yang juga tidak kalah sukses yakni “Won’t Go Home Without
You” serta “Wake Up Call”. It Won’t Be Soon Before Long juga dirilis
ulang dimana pada single “Wake Up Call” Maroon 5 mengajak Mary J. Blige,
dan Rihanna pun turut berpartisipasi melalui “If I Never See Your Face
Again”. Hingga berlanjut pada tahun 2010 ini, Maroon 5 kembali dengan
album ke-3 nya Hands All Over, yang telah melempar single “Give a
Little More” serta “Misery”, dan tentunya diharapkan juga meraih
kesuksesan seperti album sebelum-sebelumnya. Terlepas akan sukses atau
tidaknya, Maroon 5 telah memberikan style musik yang cukup berbeda,
alternative rock, pop rock, dipadu dengan funk rock dan cara mereka
meramu musik, terdengar catchy dan langsung mudah nyantol di telinga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar